Rabu, 08 Agustus 2012

Tantangan Mahalnya Pendidikan Tinggi

Do you like this post?
JAKARTA - Setiap tahun, banyak lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan yang sederajat tidak menempuh pendidikan tinggi. Selain daya tampung perguruan tinggi terbatas, kemampuan finansial sebagian besar masyarakat Indonesia juga tidak mampu menjangkau mahalnya biaya pendidikan tinggi.

Kesulitan finansial inilah yang menjadi sorotan utama Guru Besar Ilmu Pendidikan dari University of Sydney Anthony Welch dalam Forum Pendidikan Tinggi di Hotel Four Seasons, Jakarta, hari ini. Welch menyatakan, pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia harus memerhatikan perubahan demografis yang cukup pesat. Meningkatnya jumlah penduduk usia kuliah, harus diiringi kemampuan pemerintah menyokong biaya pendidikan mereka.

"Saya memahami bahwa pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa. Tapi skema ini juga menimbulkan tekanan keuangan. Jika pemerintah tidak bisa membayar pendidikan mereka, siapa yang akan membayar?" kata Welch, Senin (14/5/2012).

Welch menekankan, peran pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia sangat krusial, seiring munculnya peran pihak swasta. Pemerintah, kata Welch, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga harus memperhatikan para siswa yang berasal dari daerah-daerah terpencil.

Menurut Welch, Australia memiliki skema pinjaman mahasiswa yang cukup efektif. Dengan cara ini mahasiswa hanya perlu konsentrasi belajar hingga lulus, dan kemudian membayar kembali biaya pendidikan mereka setelah mendapat pekerjaan.

"Saya belum menemukan skema itu di Indonesia. Memang agak sulit untuk menerapkannya, mengingat pola ini membutuhkan pendataan pendapatan masyarakat secara spesifik untuk menentukan besaran pinjaman," imbuhnya.

Forum Pendidikan Tinggi ini digelar oleh University of Sydney dan diikuti oleh berbagai perwakilan perguruan tinggi di Indonesia, perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta para ahli pendidikan dari Indonesia, Thailand, Laos, dan Vietnam. Forum ini sendiri merupakan bagian kegiatan kunjungan delegasi University of Sydney ke Indonesia yang didukung oleh AusAID dan Kedutaan Besar Australia di Jakarya

sumber : Okezone.com

.

0 komentar:

Posting Komentar